impian masa kecilnya, memungkinkan mimpi orang lain, bagaimana kita dapat mewujudkan mimpi orang lain maupun mimpi kita sendiri.
pesan yang saya dapatkan dari video tersebut adalah
Sempoa atau sipoa atau dekak-dekak adalah alat kuno untuk berhitung yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik-manik yang bisa digeser-geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat.
Saya memilih untuk belajar Sempoa, Karena ilmu berhitung menggunakan sempoa sudah mulai hilang pada masa remaja sekarang. Banyak orang yang sudah mengantikannya dengan menggunakan kalkulator.. ^^
Belajar sempoa menggunakan jari telunjuk dan ibu jari tangan kanan.. untuk menaikkan manik bawah menggunakan ibu jari, sedangakan jika ingin menurunkan manik atas menggunakan jari telunjuk.. :D
Awal pembelajaran, saya belajar melatih jari telunjuk dan ibu jari untuk memainkan manik-manik tersebut.. kemudian, saya diberikan latihan soal dan mulai berhitung dengan sempoa.. Sebenarnya sangat kaku jika berhitung dengan sempoa hanya dengan jari telunjuk dan ibu jari.. Namun, akhirnya saya bisa juga.. ^^ Meskipun, saya tahu jawaban dari latihan soal yang diberikan. Saya tetap harus belajar berhitung dengan sempoa..
Foto kuw bersama Pakar sempoa.. ^^
Foto kuw lagi belajar Sempoa.. :)
meskipun agak lama.. tapi sekarang setidaknya saya bisa berhitung menggunakan sempoa.. ^^ saya tidak mau kalah dengan anak kecil yang ahli berhitung dengan sempoa.. Berhitung terlihat mudah dengan sempoa.. :D
sempoa?? sippp... ^^
Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya, saat membuka sebuah bungkusan.
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi bukan masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala-lah."
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!" Wah, aku menyesal mendengar kabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "Tetapi tak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku!"
Tikus kemudian berbelok menuju si sapi. "Oh? Sebuah perangkap tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?", kata sapi itu sambil tertawa berleleran liur.
Tikus lalu kembali ke rumah, dengan kepala tertunduk, patah hati, kesal dan sedih. Ia merasa terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia sungguh-sungguh sendiri.
Begitu malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam.
Dan, sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itu pun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak langsung sembuh. Banyak tetangga yang datang membezuk, dan tamu pun berdatangan ke rumahnya. Ia harus menyiapkan makanan, dan terpaksa, kambing pun dia jadikan gulai. Tapi, itu tak cukup, bisa itu tak dapat ditaklukkan. Si istri akhirnya meninggal, dan berpuluh-puluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, sapi di kandang pun dijadikan panganan untuk banyak pelayat dan peserta selamatan.
"Kisah Perangkap Tikus", sebuah cerita Indonesia yang mungkin pernah kita baca. Namun, pernahkah kita merenungi makna dari kisah tersebut? Adakah pesan yang akan disampaikan dari kisah tersebut?
Setelah Saya membaca kisah tersebut, saya baru menyadari bahwa rasa kepedulian itu sangat lah penting bagi kita semua, mahluk sosial ciptaan Tuhan. Jika kita mengetahui bahwa ada seseorang yang sedang dalam sebuah masalah, hendaknya kita membantunya. Seperti Tikus itu, ketika ia melihat bahwa sang petani membeli sebuah perangkap tikus, gelisahlah ia. Si tikus memberitahukan hal ini kepada ayam, kambing, dan sapi. Tapiiiii, tidak satupun yang bereaksi peduli terhadap tikus. Seharusnya, sebagai teman yang baik, ayam, kambing, dan sapi turut mencarikan jalan keluar atau menghibur si tikus..
Akibat dari perangkap tikus itu malah tidak dirasakan oleh Tikus, melainkan dirasakan oleh ayam, kambing, dan sapi. Jika dapat diumpamakan, mungkin peribahasa yang sesuai, Disangkanya panas sampai petang, kiranya hujan tengah hari. Disangkanya efek dari perangkap tikus itu hanya untuk tikus, ternyata mereka juga merasakannya. Tidak ada yang tahu bahwa ternyata perangkap tikus itu malah mencelakai mereka yang tadinya tidak peduli dengan tikus..
Rasa Kepedulian memanglah penting untuk kita tanamkan dalam diri kita masing-masing. bukan hanya oleh binusian 2013, tetapi untuk semuanya.. Tidak ada salahnya kalau kita mau peduli terhadap sesama kita, apalagi yang sedang membutuhkannya..
-Terima Kasih-
Aku... Mau peduli terhadap sesama-ku.. ^.^
Penelitian baru juga mengatakan, tidur siang yang lelap juga mampu mendongkrak kapasitas belajar otak secara dramatis. Hebat, kan?
Para peneliti mendapati bahwa tidur siang selama sejam saja sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan otak untuk mempelajari fakta-fakta baru dalam jam-jam berikutnya. Di pihak lain, semakin lama kita bertahan untuk melek, semakin lamban pikiran kita.
Penemuan baru ini mendukung data sebelumnya dari tim peneliti yang sama, bahwa begadang semalaman bisa mengurangi kemampuan untuk memasukkan hal-hal baru hampir sebanyak 40 persen. Hal ini disebabkan penutupan bagian-bagian otak selama kita kehilangan waktu tidur.
"Tidur tak hanya menjadi jalan keluar dari keadaan terjaga yang berkepanjangan, tetapi -pada level neurokognitif- hal ini akan menggerakkan Anda di luar di mana Anda berada sebelum Anda tidur," ujar Matthew Walker, asisten profesor bidang psikologi di UC Berkeley, dan pemimpin investigasi pada studi ini. ? ?
Beberapa tokoh paling berpengaruh di dunia ini juga dikenal sebagai "tukang tidur siang". Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher pernah mengklaim bahwa ia hanya tidur empat jam setiap malam, namun selalu tidur sebentar pada siang hari. Sementara itu, Bill Clinton juga selalu menyempatkan diri untuk tidur selama setengah jam sesudah makan siang.
Para peneliti mengatakan bahwa tidur juga diperlukan untuk menjernihkan memori jangka pendek otak dan menyediakan ruang untuk penyerapan informasi yang baru. "Ibaratnya, inbox email pada hippocampus (bagian dari otak besar) kita penuh, dan jika kita tidak tidur dan membuang email-email yang tak perlu itu, kita tidak akan bisa menerima email yang baru," kata Dr Walker.
Sumber: http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/23/12420273/tidur.siang.bikin.kita.lebih.pintar